Asuhan Berkesinambungan Untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Bayi Di Kabupaten Subang


Halaman : 76 - 81

Penulis : Marliana Rahma

Edisi : Volume II Nomor 1 Januari 2016

Jurnal : JURNAL BIDAN MIDWIFE JOURNAL

Tahun : 2015

ISSN : 2477-3441

ISSN Online : 2477-345X


Marliana Rahma

ABSTRAK

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012,AKI di Indonesia mencapai 359/100 000 KH. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, salah satunya adalah intervensi dengan pendekatan continuum of care. Continuum of care atau asuhan berkesinambungan adalah asuhan yang disediakan secara komprehensif disepanjang siklus hidup perempuan serta diberikan dalam tempat yang berkesinambungan mencakup rumah, komunitas, puskesmas, dan tempat rujukan.Continuum of care merupakan intervensi yang terbukti dapat menurunkan kematian ibu dan bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan continuum of care di Kabupaten Subang.

Desain penelitian yang digunakan adalah metode campuran kuantitatif dan kualitatif (sequential explanatory mixed method). Pendekatan kuantitatif dengan paradigma postpositivisme sedangkan pendekatan kualitatif dengan paradigma naturalistik. Tahap kuantitatif dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner. Tahap kualitatif dilakukan wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah.

Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa klasifikasi masalah berdasarkan siklus continuum of care adalah sebagai berikut : Masa remaja dan sebelum kehamilan ( 20.8% ), bayi baru lahir (8.9%), kehamilan (8.4%), nifas (5.8%), persalinan (5.0%). Masalah terberat ada pada siklus remaja. Hasil penelitian kualitatif menguatkan bahwa masalah kesehatan anak ibu didasarkan pada siklus continuum of care adalah pada masa remaja dan sebelum kehamilan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka rekomendasi kebijakan yang disarankan adalah: 1) Perhatian yang lebih fokus pada siklus remaja; 2)Pelaksanaan program intervensi remaja, gizi dan bayi yang belum optimal. Pendanaan sesuai dengan besaran masalah. Dukungan moril dan fasilitas dari pimpinan; 3) Melakukan kerjasama lintas sektor dan lintas program, dengan departemen agama dalam program konseling pranikah; 4)Kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan BPM KB dalam pendidikan kesehatan reproduksi remaja.

 

Kata kunci: asuhan berkesinambungan, kesehatan ibu dan bayi


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  −  1  =  1

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.