Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Bidan Sebagai Bidan Delima di Kota Bengkulu
Halaman : 45 – 59
Penulis : Tria Nopi Herdiani, Meri Apriliana
Edisi : Volume V Nomor 1 Januari 2019
Jurnal : JURNAL BIDAN MIDWIFE JOURNAL
Tahun : 2015
ISSN : 2477-3441
ISSN Online : 2477-345X
Tria Nopi Herdiani, Meri Apriliana
Bidan Delima adalah sistem atau mekanisme dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk menstandarisasi kompetensi dan klinik guna peningkatan kualitas pelayanan kebidanan bagi Bidan Praktik Mandiri (BPM) dengan penekanan pada monitoring dan evaluasi serta pelatihan berkesinambungan.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keikutsertaan bidan sebagai bidan delima di Kota Bengkulu.Penelitian ini dilakukan di Kota Bengkulu pada Bulan Mei-Agustus 2018.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang menjalankan praktik kebidanan secara mandiri di Kota Bengkulu pada Tahun 2017 sebanyak 139 bidan. Sampel diambil menggunakan teknik simple random samplingdengan besar sampel sebanyak 59 bidan.Pengumpulan data pendidikan, pengetahuan dan sikap diperoleh dari pembagian kuisioner pada responden. Teknik analisis data menggunakan uji Fisher’s exact dan keeratan hubungannya mengunakan contingency coefficient (C).Hasil penelitian: dari 59 bidan terdapat 51 bidan (86.4%) yang tidak menjadi bidan delima dan 8 bidan (13.6%) yang menjadi bidan delima, 7 bidan (11.9%) yang berpendidikan rendah dan 52 bidan (88.1%) bidan yang berpendidikan tinggi, 45 bidan (76.3%) yang pengetahuannya kurang baik dan 14 bidan (23.7%) yang pengetahuannya baik, 19 bidan (32.2%) yang memiliki sikap negatif dan 40 bidan (67.8%) yang memiliki sikap positif,tidak ada hubungan antara pendidikan dengan keikutsertaan bidan sebagai bidan delima (ρ=0.339), ada hubungan antara pengetahuan dengan keikutsertaan bidan sebagai bidan delima (ρ=0.000) dengan kategori sedang (C=0.511) dan ada hubungan antara sikap dengan keikutsertaan bidan sebagai bidan delima (ρ=0.035) dengan kategori lemah (C=0.263).Disarankan kepada Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia Kota Bengkulu untuk dapat bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dalam melakukan sosialisasi melalui berbagai media mengenai bidan delima, juga melalui seminar, workshop dan pelatihan-pelatihan bidan delima
Delima Midwife is a system or mechanism of Indonesian Midwives Association (IMA) to standardised competencies and clinics to improve the quality of midwifery services for Independent Practice of Midwives (IPM)with an emphasis on monitoring, evaluation and continuous training. The purpose of this study is to determine Factors who associated with Midwife Participation as Delima Midwife in Bengkulu City.This study was conducted in Bengkulu City in May-August 2018. This study used cross sectional design. Population in this study were all midwife who had clinic as owner in Bengkulu city in 2017 with the amount of 139 midwifes. Sampling technique in this study used simple random sampling with the amount of sample were 59 midwifes. Collecting data of education, knowledge, and attitude obtained from spreaded questionnaire to the respondent. Data analysis in this study used Fisher’s Exact and contingency coefficient test (C).The result of this study were from 59 midwives there were 51 midwives (86,4%) who did not being delima midwife and 8 midwives (13,6%) being delima midwife, 7 midwives (11,9%) with low education and 52 midwives (88,1%) with high education, 45 midwives (76,3%) with lack of knowledge and 14 midwives (23,7%) with good knowledge, 19 midwives (32,2%) with negative attitude and 40 midwifes (67,8%) with positive attitude, there is no significant relationship between education with Midwife Participation as Delima Midwife in Bengkulu City (ρ=0.339), there is significant relationship between knowledge with Midwife Participation as Delima Midwife in Bengkulu City (ρ=0,000) with moderate category relationship (C=0.511), there is significant relationship between attitude with Midwife Participation as Delima Midwife in Bengkulu City (ρ=0.0035) with weak category relationship (C=0.263). It was suggested to Branch Managers of Indonesian Midwives Association (IMA) in Bengkulu City to cooperate with the Public Health Office in Bengkulu City to disseminating information through various media regarding Delima Midwife, as well as through seminars, workshops and trainings of Delima Midwife.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Bidan Sebagai Bidan Delima di Kota Bengkulu
ABSTRAK
Bidan Delima adalah sistem atau mekanisme dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk menstandarisasi kompetensi dan klinik guna peningkatan kualitas pelayanan kebidanan bagi Bidan Praktik Mandiri (BPM) dengan penekanan pada monitoring dan evaluasi serta pelatihan berkesinambungan.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keikutsertaan bidan sebagai bidan delima di Kota Bengkulu.Penelitian ini dilakukan di Kota Bengkulu pada Bulan Mei-Agustus 2018.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang menjalankan praktik kebidanan secara mandiri di Kota Bengkulu pada Tahun 2017 sebanyak 139 bidan. Sampel diambil menggunakan teknik simple random samplingdengan besar sampel sebanyak 59 bidan.Pengumpulan data pendidikan, pengetahuan dan sikap diperoleh dari pembagian kuisioner pada responden. Teknik analisis data menggunakan uji Fisher’s exact dan keeratan hubungannya mengunakan contingency coefficient (C).Hasil penelitian: dari 59 bidan terdapat 51 bidan (86.4%) yang tidak menjadi bidan delima dan 8 bidan (13.6%) yang menjadi bidan delima, 7 bidan (11.9%) yang berpendidikan rendah dan 52 bidan (88.1%) bidan yang berpendidikan tinggi, 45 bidan (76.3%) yang pengetahuannya kurang baik dan 14 bidan (23.7%) yang pengetahuannya baik, 19 bidan (32.2%) yang memiliki sikap negatif dan 40 bidan (67.8%) yang memiliki sikap positif,tidak ada hubungan antara pendidikan dengan keikutsertaan bidan sebagai bidan delima (ρ=0.339), ada hubungan antara pengetahuan dengan keikutsertaan bidan sebagai bidan delima (ρ=0.000) dengan kategori sedang (C=0.511) dan ada hubungan antara sikap dengan keikutsertaan bidan sebagai bidan delima (ρ=0.035) dengan kategori lemah (C=0.263).Disarankan kepada Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia Kota Bengkulu untuk dapat bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dalam melakukan sosialisasi melalui berbagai media mengenai bidan delima, juga melalui seminar, workshop dan pelatihan-pelatihan bidan delima
Keikutsertaan bidan delima, Pendidikan, Pengetahuan, Sikap
FACTORS WHO ASSOCIATED WITH MIDWIFE PARTICIPATION AS DELIMA MIDWIFE IN BENGKULU CITY
ABSTRACT
Delima Midwife is a system or mechanism of Indonesian Midwives Association (IMA) to standardised competencies and clinics to improve the quality of midwifery services for Independent Practice of Midwives (IPM)with an emphasis on monitoring, evaluation and continuous training. The purpose of this study is to determine Factors who associated with Midwife Participation as Delima Midwife in Bengkulu City.This study was conducted in Bengkulu City in May-August 2018. This study used cross sectional design. Population in this study were all midwife who had clinic as owner in Bengkulu city in 2017 with the amount of 139 midwifes. Sampling technique in this study used simple random sampling with the amount of sample were 59 midwifes. Collecting data of education, knowledge, and attitude obtained from spreaded questionnaire to the respondent. Data analysis in this study used Fisher’s Exact and contingency coefficient test (C).The result of this study were from 59 midwives there were 51 midwives (86,4%) who did not being delima midwife and 8 midwives (13,6%) being delima midwife, 7 midwives (11,9%) with low education and 52 midwives (88,1%) with high education, 45 midwives (76,3%) with lack of knowledge and 14 midwives (23,7%) with good knowledge, 19 midwives (32,2%) with negative attitude and 40 midwifes (67,8%) with positive attitude, there is no significant relationship between education with Midwife Participation as Delima Midwife in Bengkulu City (ρ=0.339), there is significant relationship between knowledge with Midwife Participation as Delima Midwife in Bengkulu City (ρ=0,000) with moderate category relationship (C=0.511), there is significant relationship between attitude with Midwife Participation as Delima Midwife in Bengkulu City (ρ=0.0035) with weak category relationship (C=0.263). It was suggested to Branch Managers of Indonesian Midwives Association (IMA) in Bengkulu City to cooperate with the Public Health Office in Bengkulu City to disseminating information through various media regarding Delima Midwife, as well as through seminars, workshops and trainings of Delima Midwife.
Tinggalkan Balasan