FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI KOTA BANDUNG TAHUN 2017


Halaman : 25-35

Penulis : Liawati

Edisi : Volume IV Nomor 2 Juli 2018

Jurnal : JURNAL BIDAN MIDWIFE JOURNAL

Tahun : 2015

ISSN : 2477-3441

ISSN Online : 2477-345X


Liawati

Kasus AIDS tertinggi berdasarkan cara penularan adalah melalui transmisi seksual yaitu melalui hubungan seksual tidak aman pada heteroseksual sebanyak 71%. Pada provinsi Jawa Barat menjadi peringkat keempat terbanyak penularan HIV/AIDS di Indonesia penularan HIV/AIDS yang ditularkan secara seksual. Salah satu upaya penaggulangan HIV/AIDS adalah mengupayakan peningkatan penggunaan kondom dan pemeriksaan HIV secara berkala pada setiap kegiatan seks beresiko. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya antara dukungan tenaga kesehatan, lingkungan, sumber informasi dan motivasi terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS pada Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kota Bandung tahun 2017.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menggunakan desain cross-sectional. Sampel yang digunakan 75 responden. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan smart PLS dan SPSS.

Hasil pengujian hipotesis menghasilkan persentase pengaruh dukungan tenaga kesehatan 5,2%, lingkungan 27,6%, motivasi 11,5% dan sumber informasi 53,2%. Nilai Q square (predictive relevanve) sebesar 97,5%, artinya model secara respentatif mampu menjelaskan keragaman serta mampu mengkaji fenomena yang ada dalam penelitian ini. Berdasarkan temuan tersebut pengaruh sumber informasi terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS pada PSK memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan variabel yang lainnya.

Semakin banyak PSK terpapar informasi mengenai pencegahan HIV/AIDS maka semakin baik tingkat penetahuannya sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan agar tidak menderita penyakit HIV/AIDS .


FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI KOTA BANDUNG TAHUN 2017

ABSTRAK

Kasus AIDS tertinggi berdasarkan cara penularan adalah melalui transmisi seksual yaitu melalui hubungan seksual tidak aman pada heteroseksual sebanyak 71%. Pada provinsi Jawa Barat menjadi peringkat keempat terbanyak penularan HIV/AIDS di Indonesia penularan HIV/AIDS yang ditularkan secara seksual. Salah satu upaya penaggulangan HIV/AIDS adalah mengupayakan peningkatan penggunaan kondom dan pemeriksaan HIV secara berkala pada setiap kegiatan seks beresiko. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya antara dukungan tenaga kesehatan, lingkungan, sumber informasi dan motivasi terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS pada Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kota Bandung tahun 2017.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menggunakan desain cross-sectional. Sampel yang digunakan 75 responden. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan smart PLS dan SPSS.

Hasil pengujian hipotesis menghasilkan persentase pengaruh dukungan tenaga kesehatan 5,2%, lingkungan 27,6%, motivasi 11,5% dan sumber informasi 53,2%. Nilai Q square (predictive relevanve) sebesar 97,5%, artinya model secara respentatif mampu menjelaskan keragaman serta mampu mengkaji fenomena yang ada dalam penelitian ini. Berdasarkan temuan tersebut pengaruh sumber informasi terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS pada PSK memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan variabel yang lainnya.

Semakin banyak PSK terpapar informasi mengenai pencegahan HIV/AIDS maka semakin baik tingkat penetahuannya sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan agar tidak menderita penyakit HIV/AIDS .

Dukungan, Lingkungan, Informasi, Motivasi, HIV/AIDS.

FACTORS AFFECTING HIV / AIDS PREVENTION BEHAVIOR IN COMMERCIAL SEX WORKERS (CSW) IN BANDUNG CITY 2017

ABSTRACT

The highest AIDS cases by mode of transmission is through sexual transmission is through unsafe sexual intercourse in heterosexual as much as 71%. In West Java province ranking fourth transmission of HIV / AIDS in Indonesia spread of HIV / AIDS is transmitted sexually. One effort counter measures HIV / AIDS is to strive to increase condom use and HIV testing periodically at every risky sexual activity. The purpose of this research is to know the effect of direct and indirect as well as the support of a magnitude between health, the environment, resources and motivation to conduct HIV / AIDS prevention in the commercial sex workers (CSW) at Bandung in 2017.

 This study used quantitative methods used cross-sectional design. The sample used 75 respondents. The method used is quantitative approach using smart PLS and SPSS. The test results support the hypothesis as a greater percentage of health personnel influence 5.2%, 27.6% environment, motivation 11.5% and 53.2% prevention behaviors. Square Q value (predictive relevanve) of 97.5%, which means that the model is able to explain the diversity respentatif and be able to assess the phenomenon exists in the study.

Based on these findings, the effect of prevention behaviors to conduct HIV / AIDS prevention in the CSW has the highest value compared to other variable value, so it is suggested that CSW.

Support, Environment, Resources, Motivation, HIV / AIDS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +    =  12

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.