Faktor yang Memengaruhi Keterampilan WPS dalam Melakukan Praktik Negosiasi Penggunaan Kondom Sebagai Upaya Mencegah IMS pada WPS di Eks Lokalisasi Saritem Bandung Tahun 2014
Halaman : 16-26
Penulis : Metha Dwi Tamara
Edisi : Volume I Nomor 1 Januari 2015
Jurnal : JURNAL BIDAN MIDWIFE JOURNAL
Tahun : 2015
ISSN : 2477-3441
ISSN Online : 2477-345X
Metha Dwi Tamara
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETERAMPILAN WPS DALAM MELAKUKAN
PRAKTIK NEGOSIASI PENGGUNAAN KONDOM SEBAGAI UPAYA
MENCEGAH IMS PADA WPS DI EKS LOKALISASI SARITEM
BANDUNG TAHUN 2014
Metha Dwi Tamara, S.ST., M.KM1
1
STIKes Dharma Husada Bandung, Jl. Terusan Jakarta Bandung , 40282, Indonesia
ABSTRAK
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan ko-faktor yang mempermudah tertularnya infeksi HIV. Penanggulangan IMS di kalangan yang berperilaku berganti-ganti pasangan dilaksanakan melalui sistim pencegahan berupa penggunaan kondom. Wanita Penjaja Seks (WPS) merupakan salah satu populasi yang berperan dalam program pencegahan IMS. Tidak tercapainya konsistensi penggunaan kondom, diduga karena penolakan pihak pelanggan dan keterampilan WPS yang kurang dalam melakukan negosiasi kepada pelanggan untuk menggunakan kondom. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh faktor predisposisi dan penguat pada keterampilan WPS dalam negosiasi penggunaan kondom sebagai upaya mencegah IMS pada WPS di eks lokalisasi Saritem Kota Bandung. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan ukuran sampel ditentukan berdasarkan Rule of Thumb, yang melibatkan 140 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis statistik bivariabel menggunakan uji chi-kuadrat serta multivariabel dengan analisis regresi linier ganda/multiple linier regression. Hasil penelitian bivariabel menunjukkan adanya pengaruh terhadap faktor predisposisi: usia (p=0,001), masa kerja (p<0,001), frekuensi melayani (p=0,006), pendidikan (p<0,001), pengetahuan tentang IMS (p<0,001), pengetahuan tentang negosiasi penggunaan kondom (p<0,001), dan sikap (p<0,001). Faktor penguat: dukungan teman (p<0,001), dukungan pengasuh (p<0,001), dukungan tenaga kesehatan (p<0,001), dan dukungan LSM (p<0,001) pada keterampilan WPS dalam melakukan praktik negosiasi penggunaan kondom. Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa yang paling berpengaruh pada keterampilan WPS dalam melakukan praktik negosiasi penggunaan kondom di eks lokalisasi Saritem Bandung adalah dukungan LSM (p<0,00; t hitung= 8,737). Terdapat pengaruh keterampilan negosiasi WPS pada konsistensi penggunaan kondom di eks lokalisasi Saritem Bandung (x2= 106,510; p<0,001). Saran pada penelitian ini kepada dinas kesehatan agar bekerjasama dengan LSM mengaktifkan kembali fasilitas kesehatan reproduksi serta tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada para WPS
Kata kunci: Faktor penguat, Faktor predisposisi, Konsistensi penggunaan kondom, Negosiasi penggunaan kondom.
FACTORS INFLUENCES THE WPS SKILLS IN PRACTICE NEGOTIATIONS CONDOM USE AS EFFORTS IMS PREVENT IN EKS LOCALIZATION SARITEM BANDUNG 2014
ABSTRACT
Sexually transmitted infections (STIs) are co-factors that facilitate transmission of HIV infection. Prevention of sexually transmitted infections (STI) among who behaves changing partners implemented through prevention system be the use of condoms. Female sex workers (FSW) are a population that plays a role in STI prevention programs. Not achieving
consistency the use of condoms, allegedly due the refusal of customers and lack FSW skills in negotiating to customers to use condom. Purpose the research to determine the effect of predisposing factors and amplifiers the skills of FSW on negotiating the use of condoms as effort to prevent STI in FSW in ex localization Saritem Bandung. The research design is cross
sectional sample size is determined based on the Rule of Thumb, involving 140 respondents. Data collection used questionnaires. Bivariate statistical analysis used chi-square tests and multivariable linear multiple regression analysis. Results of bivariate research shows the influence of the predisposing factors: age (p = 0.001), work period (p <0.001),
serving frequency (p = 0.006), education (p <0.001), knowledge about the STI (p <0.001), knowledge about negotiating the use of condoms (p <0.001), and attitude (p <0.001); reinforcing factor: support of friends (p <0.001), caretakers support (p<0.001), the support of health workers (p <0.001), and NGO support (p <0.001) in the FSW skills in practice negotiating the use of condoms. Results of multivariable analysis showed that the most influential in the FSW skills in practice negotiating the use of condoms ex localization Saritem Bandung are is the support of NGOs (p<0.000; t= 8,737). There are influence of negotiation skill FSW to consistency the use of condoms in ex localization Saritem Bandung (x2=106,510; p<0,001). Suggestions on this research to the health department with LSM in order to reactivate the reproductive health facilities as well as health workers to conduct counseling and health education to FSW.
Keywords: Consistency the use of condoms, Negotiation the use of condoms, Predisposing factors, Reinforcing factors
Faktor yang Memengaruhi Keterampilan WPS dalam Melakukan Praktik Negosiasi Penggunaan Kondom Sebagai Upaya Mencegah IMS pada WPS di Eks Lokalisasi Saritem Bandung Tahun 2014
ABSTRAK
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan ko-faktor yang mempermudah tertularnya infeksi HIV. Penanggulangan IMS di
kalangan yang berperilaku berganti-ganti pasangan dilaksanakan melalui sistim pencegahan berupa penggunaan kondom.
Wanita Penjaja Seks (WPS) merupakan salah satu populasi yang berperan dalam program pencegahan IMS. Tidak
tercapainya konsistensi penggunaan kondom, diduga karena penolakan pihak pelanggan dan keterampilan WPS yang kurang
dalam melakukan negosiasi kepada pelanggan untuk menggunakan kondom. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh
faktor predisposisi dan penguat pada keterampilan WPS dalam negosiasi penggunaan kondom sebagai upaya mencegah
IMS pada WPS di eks lokalisasi Saritem Kota Bandung. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan ukuran
sampel ditentukan berdasarkan Rule of Thumb, yang melibatkan 140 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Analisis statistik bivariabel menggunakan uji chi-kuadrat serta multivariabel dengan analisis regresi linier ganda/multiple
linier regression. Hasil penelitian bivariabel menunjukkan adanya pengaruh terhadap faktor predisposisi: usia (p=0,001),
masa kerja (p<0,001), frekuensi melayani (p=0,006), pendidikan (p<0,001), pengetahuan tentang IMS (p<0,001),
pengetahuan tentang negosiasi penggunaan kondom (p<0,001), dan sikap (p<0,001). Faktor penguat: dukungan teman
(p<0,001), dukungan pengasuh (p<0,001), dukungan tenaga kesehatan (p<0,001), dan dukungan LSM (p<0,001) pada
keterampilan WPS dalam melakukan praktik negosiasi penggunaan kondom. Hasil analisis multivariabel menunjukkan
bahwa yang paling berpengaruh pada keterampilan WPS dalam melakukan praktik negosiasi penggunaan kondom di eks
lokalisasi Saritem Bandung adalah dukungan LSM (p<0,00; t hitung= 8,737). Terdapat pengaruh keterampilan negosiasi
WPS pada konsistensi penggunaan kondom di eks lokalisasi Saritem Bandung (x2= 106,510; p<0,001). Saran pada penelitian
ini kepada dinas kesehatan agar bekerjasama dengan LSM mengaktifkan kembali fasilitas kesehatan reproduksi serta tenaga
kesehatan untuk melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada para WPS
Faktor penguat, Faktor predisposisi, Konsistensi penggunaan kondom, Negosiasi penggunaan kondom.
FACTORS INFLUENCES THE WPS SKILLS IN PRACTICE NEGOTIATIONS CONDOM USE AS EFFORTS IMS PREVENT IN EKS LOCALIZATION SARITEM BANDUNG 2014
ABSTRACT
Sexually transmitted infections (STIs) are co-factors that facilitate transmission of HIV infection. Prevention of sexually
transmitted infections (STI) among who behaves changing partners implemented through prevention system be the use of
condoms. Female sex workers (FSW) are a population that plays a role in STI prevention programs. Not achieving
consistency the use of condoms, allegedly due the refusal of customers and lack FSW skills in negotiating to customers to use
condom. Purpose the research to determine the effect of predisposing factors and amplifiers the skills of FSW on negotiating
the use of condoms as effort to prevent STI in FSW in ex localization Saritem Bandung. The research design is cross
sectional sample size is determined based on the Rule of Thumb, involving 140 respondents. Data collection used
questionnaires. Bivariate statistical analysis used chi-square tests and multivariable linear multiple regression analysis.
Results of bivariate research shows the influence of the predisposing factors: age (p = 0.001), work period (p <0.001),
serving frequency (p = 0.006), education (p <0.001), knowledge about the STI (p <0.001), knowledge about negotiating the
use of condoms (p <0.001), and attitude (p <0.001); reinforcing factor: support of friends (p <0.001), caretakers support (p
<0.001), the support of health workers (p <0.001), and NGO support (p <0.001) in the FSW skills in practice negotiating
the use of condoms. Results of multivariable analysis showed that the most influential in the FSW skills in practice
negotiating the use of condoms ex localization Saritem Bandung are is the support of NGOs (p<0.000; t= 8,737). There are
influence of negotiation skill FSW to consistency the use of condoms in ex localization Saritem Bandung (x2=106,510;
p<0,001). Suggestions on this research to the health department with LSM in order to reactivate the reproductive health
facilities as well as health workers to conduct counseling and health education to FSW.
Tinggalkan Balasan