Hubungan Pengetahuan dan Pelatihan APN dengan Kepatuhan Bidan dalam Menggunakan Partograf pada Asuhan Persalinan di Kabupaten Bandung


Halaman : 54 – 61

Penulis : Ratih Ruhayati

Edisi : Volume II Nomor 1 Januari 2016

Jurnal : JURNAL BIDAN MIDWIFE JOURNAL

Tahun : 2015

ISSN : 2477-3441

ISSN Online : 2477-345X


Ratih Ruhayati

Partograf merupakan alat penting yang direkomendasikan World Health Organization (WHO) yang mampu mengidentifikasi resiko terjadinya komplikasi  dan menentukan saat yang tepat melakukan rujukan ke fasilitas yang tepat untuk mendapatkan penanganan, karena dengan kepatuhan menggunakan partograf dapat mengurangi persalinan lama, yang merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan bayi baru lahir di negara berkembang. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun 2013, Kabupaten Bandung merupakan wilayah dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi dan termasuk dalam 5 besar kabupaten dengan jumlah ibu hamil risiko tinggi terbanyak di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pengetahuan bidan dan riwayat pelatihan APN dengan kepatuhan bidan dalam menggunakan partograf.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, meneliti lebih jauh bagaimana hubungan pengetahuan dan riwayat pelatihan APN dengan kepatuhan bidan dalam menggunakan partograf. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square. Populasi target dalam penelitian ini adalah bidan yang bekerja di Wilayah Kabupaten Bandung, yang berjumlah 651 bidan. Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin, didapatkan jumlah sampel 124 bidan desa, yang diambil dengan teknik cluster, di 13 Puskesmas PONED yang ada di Wilayah Kabupaten Bandung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan bidan dalam menggunakan partograf (r = 0,001). Riwayat pelatihan APN tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan bidan dalam menggunakan partograf (r= 0,369 ).

Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai kepatuhan bidan dalam menggunakan partograf, sehingga Dinas Kesehatan dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dapat bekerja sama membuat suatu kebijakan untuk meningkatkan kepatuhan bidan dalam menggunakan partograf pada asuhan persalinan, yang akhirnya diharapkan AKI dan AKB, khususnya karena persalinan lama dapat menurun.

 

Kata kunci: Kepatuhan, patograf, riwayat pelatihan APN, pengetahuan.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

56  ⁄    =  14

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.