Pengaruh Minuman Jahe Merah Terhadap Penurunan Skala Nyeri Dismenorea Primer Pada Siswi Kelas VIII Di SMPN 10 Tasikmalaya Tahun 2018


Halaman : 26-35

Penulis : Resna Rahayu, Siti Patimah, Etin Rohmatin

Edisi : Volume V Nomor 2 Juli 2019

Jurnal : JURNAL BIDAN MIDWIFE JOURNAL

Tahun : 2015

ISSN : 2477-3441

ISSN Online : 2477-345X


Resna Rahayu, Siti Patimah, Etin Rohmatin

Salah satu tanda keremajaan secara biologi yaitu mulainya remaja mengalami menstruasi. Menstruasi biasanya dimulai antara usia 10 sampai 16 tahun, masih banyak remaja yang mengalami nyeri dismenore. Dismenore adalah rasa sakit pada masa menstruasi yang cukup parah hingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Berdasarkan hasil studi pendahuluan tanggal 17 November 2017 pada 161 siswi kelas VIII didapatkan siswi yang mengalami dismenorea sebanyak 103 orang. Salah satu upaya untuk mengurangi nyeri dismenore adalah dengan pemberian minuman jahe merah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh minuman jahe merah terhadap penurunan skala nyeri dismenore. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan jenis penelitian pra eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posstest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas VIII SMPN 10 Tasikmalaya yang mengalami dismenore sebanyak 40 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri dismenore sebelum diberikan minuman jahe merah ada pada kategori nyeri sedang yaitu sebanyak 16 orang (40,0%). Nyeri dismenore setelah diberikan minuman jahe merah ada pada kategori tidak nyeri yaitu sebanyak 20 orang (50,0%). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa korelasi antara dua variabel adalah sebesar -5.823 dengan signifikasi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara dua variabel rata-rata sebelum dan sesudah adalah kuat dan signifikan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian minuman jahe merah dapat menurunkan nyeri dismenore pada siswi kelas VIII di SMPN 10 Tasikmalaya


One of the signs of youthful biology is that teens start having menstruation (menarche). Menstruation usually begins between the ages of 10 to 16 years, there are still many teenagers who experience dysmenorrheal pain. Dysmenorrhea is severe pain in menstruation that can disturb the daily activities. Based on preliminary study on November 17, 2017 in 161 students of class VIII, there were 103 students who experienced dysmenorrhoea. One effort to minimize dysmenorrheal pain is by giving a red ginger drink. The purpose of this study was to determine the effect of red ginger drink to decrease the scale of dysmenorrhea pain. The study used pre-experimental with the design of One Group Pretest-Posttest. Population in this research is all student of class VIII SMPN 10 Tasikmalaya which experience dysmenorrhea counted 40 people, technique of sampling using technique Total Sampling. The research results showed that before being given red ginger drink, 16 female students (40,0%) had medium pain. After being given red ginger drink, 20 female students (50.0%) had low pain. The result of Wilcoxon test showed that the correlation between two variables was -5.823 with the significance level 0.000. This results indicated that the correlation between two variables was strong and significant. In conclusion, the red ginger drink can decrease dysmenorrhea pain in grade VIII students at SMPN 10 Tasikmalaya.


Pengaruh Minuman Jahe Merah Terhadap Penurunan Skala Nyeri Dismenorea Primer Pada Siswi Kelas VIII Di SMPN 10 Tasikmalaya Tahun 2018

ABSTRAK

Salah satu tanda keremajaan secara biologi yaitu mulainya remaja mengalami menstruasi. Menstruasi biasanya dimulai antara usia 10 sampai 16 tahun, masih banyak remaja yang mengalami nyeri dismenore. Dismenore adalah rasa sakit pada masa menstruasi yang cukup parah hingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Berdasarkan hasil studi pendahuluan tanggal 17 November 2017 pada 161 siswi kelas VIII didapatkan siswi yang mengalami dismenorea sebanyak 103 orang. Salah satu upaya untuk mengurangi nyeri dismenore adalah dengan pemberian minuman jahe merah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh minuman jahe merah terhadap penurunan skala nyeri dismenore. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan jenis penelitian pra eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posstest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas VIII SMPN 10 Tasikmalaya yang mengalami dismenore sebanyak 40 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri dismenore sebelum diberikan minuman jahe merah ada pada kategori nyeri sedang yaitu sebanyak 16 orang (40,0%). Nyeri dismenore setelah diberikan minuman jahe merah ada pada kategori tidak nyeri yaitu sebanyak 20 orang (50,0%). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa korelasi antara dua variabel adalah sebesar -5.823 dengan signifikasi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara dua variabel rata-rata sebelum dan sesudah adalah kuat dan signifikan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian minuman jahe merah dapat menurunkan nyeri dismenore pada siswi kelas VIII di SMPN 10 Tasikmalaya

Jahe merah, nyeri, dismenore

THE INFLUENCE OF RED GINGER ON DISCRETE DESCRIPTION OF DISMENORE SCALE IN CLASS VIII IN SMPN 10 TASIKMALAYA IN 2018

ABSTRACT

One of the signs of youthful biology is that teens start having menstruation (menarche). Menstruation usually begins between the ages of 10 to 16 years, there are still many teenagers who experience dysmenorrheal pain. Dysmenorrhea is severe pain in menstruation that can disturb the daily activities. Based on preliminary study on November 17, 2017 in 161 students of class VIII, there were 103 students who experienced dysmenorrhoea. One effort to minimize dysmenorrheal pain is by giving a red ginger drink. The purpose of this study was to determine the effect of red ginger drink to decrease the scale of dysmenorrhea pain. The study used pre-experimental with the design of One Group Pretest-Posttest. Population in this research is all student of class VIII SMPN 10 Tasikmalaya which experience dysmenorrhea counted 40 people, technique of sampling using technique Total Sampling. The research results showed that before being given red ginger drink, 16 female students (40,0%) had medium pain. After being given red ginger drink, 20 female students (50.0%) had low pain. The result of Wilcoxon test showed that the correlation between two variables was -5.823 with the significance level 0.000. This results indicated that the correlation between two variables was strong and significant. In conclusion, the red ginger drink can decrease dysmenorrhea pain in grade VIII students at SMPN 10 Tasikmalaya.

Red ginger, pain, dysmenorrhea

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  4  =  

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.